Pejuangan dan Penderitaan


Kali ini saya ingin menceritakan sebuah pengalaman besar seorang anak perempuan yang pantas disebut seorang pahlawan karena keberanian yang dimilikinya pada saat ia berumur 10 tahun. Pahlawan tersebut adalah Nujood Ali, seorang gadis cilik yang berasal dari negri Yaman yang bisa dibilang bukan merupakan negara yang maju.

Nujood merupakan salah satu anak perempuan korban dari pernikahan dini yang didasari oleh faktor ekonomi.  Yang membedakan Nujood dengan anak lainnya adalah keberaniannya yang patut diacungi jempol.

Keluarga Nujood yang hidup sangat pas-pasan merupakan salah satu alasan dari Ayah Nujood untuk menikahkan Nujood. Ayahnya yang hanya seorang tukang sapu jalanan, mempunyai 2 istri, dan 16 anak, termasuk beberapa cucu merupakan tanggungan yang sangat berat. Oleh karena itu, Ayah Nujood berharap apabila Nujood dinikahkan maka tanggungannya akan meringan dan mahar pernikahan dapat dipakai untuk kebutuhan sehari-harinya.

Namun ternyata keluarga dari suaminya tidak menepati  janji untuk menjaga dan merawat Nujood. Nujod malah dijadikan seperti pembantu oleh ibu mertuanya dan adik-adik iparnya. Bahkan untuk anak sekecil Nujood suaminya yang berumur 30 tahun tega tidak menunggu sampai saatnya Nujood siap untuk berhubungan badan. Pada malam pertama Nujood diperkosa oleh suaminya sendiri. Naudzubillah!

Pada saat Nujood diberi waktu untuk pulang ke rumah orang tuanya. Nujood bergegas mengatur rencana untuk menceraikan suaminya. Walaupun di Yaman jarang sekali ada perceraian walaupun rumah tangganya tidak sehat namun, Nujood tetap bersikokoh untuk membebaskan dirinya.
Ibu tiri Nujood mendukung penuh keinginan Nujood untuk bercerai. Dengan keberaniannya ia ke pengadilan dan meminta untuk bercerai. Nujood ingin mendapatkan hak-haknya sebagai seorang anak yang mempunyai cita-cita dan ingin untuk bersekolah.

Kisah Nujood ini menjadi perhatian karena perlawanannya terhadap kebudayaan pernikahan dini. Didampingi pengacaranya Shada Nasser, Nujood Ali berjuang untuk menggugat cerai suaminya. Hal ini menjadi sorotan dunia akan perjuangan hak asasi perempuan. Yang sangat menggagumkan adalah perjuangan ini dilakukan oleh seorang anak berusia 10 tahun.

Walau pada awalnya Nujood mengalami penderitaan yang begitu pahit, namun perjuangan Nujood Ali dan dukungan dunia berhasil menciptakan sejarah baru di Yaman. Pengadilan tersebut memutuskan Nujood Ali resmi bercerai. Kisah ini merupakan terobosan besar dalam menghancurkan budaya yang mengengkang hak asasi perempuan.
 
The Sweet Empire Blog Design by Ipietoon